27.5 C
Tuban
Sunday, July 7, 2024
spot_img

Waspada! Wabah Campak Menyebar ke Tuban

Radartuban.jawapos.com – Jawa Timur diteror campak. Baru-baru ini, penyakit menular itu memapar banyak anak di beberapa daerah. Tak terkecuali di Tuban.

Kepala Dinas Kesehataan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) Tuban Bambang Priyo Utomo menyampaikan, meruaknya campak di awal 2023 ini sudah diatensi dan ditangani instansinya bersama jajaran pihak  terkait.

Untuk jumlah kasus berikut wilayah sebarannya belum dapat dikemukakan. Yang jelas, kata dia, wabah campak masih terkendali.

‘’Tak sampai berkategori KLB (kejadian luar biasa),’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (23/1).

Kendati terkendali dan tidak tergolong KLB, para orang tua tetap harus waspada menyikapi mewabahnya penyakit dengan gejala demam tinggi, bercak merah kulit, batuk, pilek, hingga mata merah pada anak tersebut.

Baca Juga :  Kenapa Bisa Keracunan Saat Konsumsi "Chiki Ngebul"? Berikut Penjelasannya

Salah satu upaya pencegahaan konkretnya, mengimunisasikan anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi campak.

‘’Imunisasi campak selalu tersedia di puskesmas hingga polindes. Gratis. Monggo, layanan tersebut dimanfaatkan,’’ tutur pejabat asal Desa Kenanti, Kecamatan Tambakboyo itu.

Aparatur sipil negera (ASN) bertitel dokter alumni Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang ini melanjutkan, pihaknya optimistis wabah campak di Kota Legen akan tetap terkendali. Itu karena imunisasi campak di Tuban selama ini cukup masif.

Data selama 2022 menunjukkan, imunisasi campak di Kabupaten Tuban sudah melebihi target.

‘’Ditargetkan 65.252 anak usia 9—59 bulan terimunisasi. Realisasinya 73.621 anak,’’ jelas mantan Kepala Puskesmas Tambakboyo ini.

Lebih lanjut pejabat kelahiran 21 Juni 1963 ini mengatakan, meski anak sudah terimunisasi campak, orang tua tetap harus memperhatikan kebersihan tubuh dan lingkungan anak.

Baca Juga :  Gejala Penyakit Syaraf Tidak Boleh Diabaikan Kaum Muda

Perhatian dimaksud akan membuat anak semakin terlindungi dari jangkitan penyakit campak. Terjaga dari luar maupun dalam.

Untuk diketahui, mengutip jawapos.com wabah campak meneror 31 provinsi di Indonesia, termasuk Jatim.

Kementerian Kesehatan menetapkah wabah campak kali ini sebagai KLB nasional. Khusus di Jatim, sementara ini wabah campak menggalak di Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Magetan. (sab/tok)

Radartuban.jawapos.com – Jawa Timur diteror campak. Baru-baru ini, penyakit menular itu memapar banyak anak di beberapa daerah. Tak terkecuali di Tuban.

Kepala Dinas Kesehataan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) Tuban Bambang Priyo Utomo menyampaikan, meruaknya campak di awal 2023 ini sudah diatensi dan ditangani instansinya bersama jajaran pihak  terkait.

Untuk jumlah kasus berikut wilayah sebarannya belum dapat dikemukakan. Yang jelas, kata dia, wabah campak masih terkendali.

‘’Tak sampai berkategori KLB (kejadian luar biasa),’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (23/1).

Kendati terkendali dan tidak tergolong KLB, para orang tua tetap harus waspada menyikapi mewabahnya penyakit dengan gejala demam tinggi, bercak merah kulit, batuk, pilek, hingga mata merah pada anak tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga :  Gejala Penyakit Syaraf Tidak Boleh Diabaikan Kaum Muda

Salah satu upaya pencegahaan konkretnya, mengimunisasikan anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi campak.

‘’Imunisasi campak selalu tersedia di puskesmas hingga polindes. Gratis. Monggo, layanan tersebut dimanfaatkan,’’ tutur pejabat asal Desa Kenanti, Kecamatan Tambakboyo itu.

Aparatur sipil negera (ASN) bertitel dokter alumni Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang ini melanjutkan, pihaknya optimistis wabah campak di Kota Legen akan tetap terkendali. Itu karena imunisasi campak di Tuban selama ini cukup masif.

Data selama 2022 menunjukkan, imunisasi campak di Kabupaten Tuban sudah melebihi target.

‘’Ditargetkan 65.252 anak usia 9—59 bulan terimunisasi. Realisasinya 73.621 anak,’’ jelas mantan Kepala Puskesmas Tambakboyo ini.

Lebih lanjut pejabat kelahiran 21 Juni 1963 ini mengatakan, meski anak sudah terimunisasi campak, orang tua tetap harus memperhatikan kebersihan tubuh dan lingkungan anak.

Baca Juga :  Total Kasus Kematian Gangguan Ginjal Akut Hari Ini Naik jadi 143 Anak

Perhatian dimaksud akan membuat anak semakin terlindungi dari jangkitan penyakit campak. Terjaga dari luar maupun dalam.

Untuk diketahui, mengutip jawapos.com wabah campak meneror 31 provinsi di Indonesia, termasuk Jatim.

Kementerian Kesehatan menetapkah wabah campak kali ini sebagai KLB nasional. Khusus di Jatim, sementara ini wabah campak menggalak di Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Magetan. (sab/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban Korane Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru