29.6 C
Tuban
Sunday, July 7, 2024
spot_img

IPM Tuban Naik Tapi Masih di Urutan Sebelas Terbawah, Berikut Capaiannya

Radartuban.jawapos.com – Kerja keras Pemkab Tuban dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) pada 2022 berbuah manis. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban yang dirilis pertengahan Desember lalu menunjukkan, IPM Tuban mencapai 69,67 poin. Angka tersebut meningkat 0,76 poin atau 1,10 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya (2021) 68,91 poin.

Meski demikian, pemerintahan bupati Aditya Halindra Faridzky tidak bisa ber santai-santai pada tahun ini. Kendati IPM mengalami peningkatan, posisi Tuban masih belum beranjak dari tahun sebelumnya. Yakni, berada di urutan sebelas terbawah atau masuk kategori sedang. Di posisi ini, Bumi Ronggolawe ditempatkan bersama 12 kabupaten/kota terbawah lain.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala BPS Tuban Eko Mardiana mengatakan, peningkatan IPM Tuban terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pendidikan, serta standar hidup layak.

Pada dimensi pendidikan, dia menjelaskan, penduduk berusia tujuh tahun di Tuban kini memiliki harapan lama sekolah (HLS) hingga 12,24 tahun. Angka tersebut hampir setara dengan lama waktu menamatkan pendidikan hingga setingkat diploma-1.

Baca Juga :  Indikator Pemulihan Ekonomi Beri Sinyal Fundamental Ekonomi Sangat Baik

‘’Angka HLS 2022 meningkat 0,02 tahun dibandingkan 2021 lalu,’’ ujarnya.

Begitu juga rata-rata lama sekolah (RLS) usia 25 tahun mengalami peningkatan. Kalau 2021, jumlah penduduk usia 25 tahun ke atas rata-rata 7,18 tahun, pada 2022 menjadi 7,37 tahun atau meningkat 0,19 tahun.

Sementara kenaikan pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, lanjut Eko, sapaannya, meningkat lebih lama. Diuraikannya, bayi yang lahir pada 2022 memiliki harapan hidup
hingga 71,97 tahun. Angka itu lebih
lama 0,41 tahun dibandingkan dengan
mereka yang lahir pada tahun
sebelumnya.

Selanjutnya, pada dimensi standar hidup layak berdasarkan hitungan pengeluaran riil per kapita pada angka Rp 10, 703 juta per tahun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 10,380 juta.

‘’Meski begitu sempat ada penurunan pengeluaran per kapita dari 2019 Rp 10,499 juta menjadi Rp 10,238 juta per tahun pada 2020,’’ ujarnya.

Penyebabnya, terang pejabat asal Jember itu, karena pandemi Covid-19 memengaruhi pengeluaran per kapita penduduk Tuban. Kondisi ini tak bertahan lama.

Baca Juga :  Alhamdulillah, Seluruh Jemaah Haji Tuban Sudah Kembali ke Tanah Air

Eko mengungkapkan, pada 2021 kembali mengalami kenaikan. Bahkan, pada 2022, pengeluaran riil per kapita mencapai Rp 10,703 juta per tahun atau meningkat 3,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

‘’Kondisi ini menunjukkan bahwa setelah lebih dari satu tahun pandemi melandai, pengeluaran riil per kapita mulai kembali me ningkat,’’ imbuhnya.

Dengan capaian yang cukup baik pada 2022 tersebut, kata Eko, Tuban masuk dalam kategori sedang. Salah satu indikatornya, angka umur harapan hidup (UHH) Tuban masih berada di peringkat 24 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Di tahun yang sama, RLS Bumi Ronggolawe masih berkutat di nilai 7,37 tahun.

‘’Indikator tersebut menunjukkan bahwa di masa lalu rata-rata penduduk Tuban masih cukup rendah dalam mengenyam pendidikan formal,’’ terang alumni Universitas Jember (Unej) itu.

Eko menegaskan, meski pemkab menggenjot program pembangunan bidang pendidikan, hal tersebut tidak serta merta langsung mendongkrak indikator kenaikan rata-rata lama sekolah dalam waktu dekat. Itu karena butuh waktu lama hasilnya baru terlihat. (fud/ds)

Radartuban.jawapos.com – Kerja keras Pemkab Tuban dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) pada 2022 berbuah manis. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban yang dirilis pertengahan Desember lalu menunjukkan, IPM Tuban mencapai 69,67 poin. Angka tersebut meningkat 0,76 poin atau 1,10 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya (2021) 68,91 poin.

Meski demikian, pemerintahan bupati Aditya Halindra Faridzky tidak bisa ber santai-santai pada tahun ini. Kendati IPM mengalami peningkatan, posisi Tuban masih belum beranjak dari tahun sebelumnya. Yakni, berada di urutan sebelas terbawah atau masuk kategori sedang. Di posisi ini, Bumi Ronggolawe ditempatkan bersama 12 kabupaten/kota terbawah lain.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala BPS Tuban Eko Mardiana mengatakan, peningkatan IPM Tuban terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pendidikan, serta standar hidup layak.

Pada dimensi pendidikan, dia menjelaskan, penduduk berusia tujuh tahun di Tuban kini memiliki harapan lama sekolah (HLS) hingga 12,24 tahun. Angka tersebut hampir setara dengan lama waktu menamatkan pendidikan hingga setingkat diploma-1.

Baca Juga :  Alhamdulillah, Seluruh Jemaah Haji Tuban Sudah Kembali ke Tanah Air

‘’Angka HLS 2022 meningkat 0,02 tahun dibandingkan 2021 lalu,’’ ujarnya.

- Advertisement -

Begitu juga rata-rata lama sekolah (RLS) usia 25 tahun mengalami peningkatan. Kalau 2021, jumlah penduduk usia 25 tahun ke atas rata-rata 7,18 tahun, pada 2022 menjadi 7,37 tahun atau meningkat 0,19 tahun.

Sementara kenaikan pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, lanjut Eko, sapaannya, meningkat lebih lama. Diuraikannya, bayi yang lahir pada 2022 memiliki harapan hidup
hingga 71,97 tahun. Angka itu lebih
lama 0,41 tahun dibandingkan dengan
mereka yang lahir pada tahun
sebelumnya.

Selanjutnya, pada dimensi standar hidup layak berdasarkan hitungan pengeluaran riil per kapita pada angka Rp 10, 703 juta per tahun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 10,380 juta.

‘’Meski begitu sempat ada penurunan pengeluaran per kapita dari 2019 Rp 10,499 juta menjadi Rp 10,238 juta per tahun pada 2020,’’ ujarnya.

Penyebabnya, terang pejabat asal Jember itu, karena pandemi Covid-19 memengaruhi pengeluaran per kapita penduduk Tuban. Kondisi ini tak bertahan lama.

Baca Juga :  Jadikan Masjid sebagai Pusat Kemaslahatan Umat

Eko mengungkapkan, pada 2021 kembali mengalami kenaikan. Bahkan, pada 2022, pengeluaran riil per kapita mencapai Rp 10,703 juta per tahun atau meningkat 3,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

‘’Kondisi ini menunjukkan bahwa setelah lebih dari satu tahun pandemi melandai, pengeluaran riil per kapita mulai kembali me ningkat,’’ imbuhnya.

Dengan capaian yang cukup baik pada 2022 tersebut, kata Eko, Tuban masuk dalam kategori sedang. Salah satu indikatornya, angka umur harapan hidup (UHH) Tuban masih berada di peringkat 24 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Di tahun yang sama, RLS Bumi Ronggolawe masih berkutat di nilai 7,37 tahun.

‘’Indikator tersebut menunjukkan bahwa di masa lalu rata-rata penduduk Tuban masih cukup rendah dalam mengenyam pendidikan formal,’’ terang alumni Universitas Jember (Unej) itu.

Eko menegaskan, meski pemkab menggenjot program pembangunan bidang pendidikan, hal tersebut tidak serta merta langsung mendongkrak indikator kenaikan rata-rata lama sekolah dalam waktu dekat. Itu karena butuh waktu lama hasilnya baru terlihat. (fud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban Korane Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru