28.3 C
Tuban
Sunday, May 19, 2024
spot_img

Berikut Ulasan Pakar Terkait Gestur dan Ekspresi Para Cawapres di Debat Keempat

JAKARTA – Usai debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU RI menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres, Minggu, 21 Januari 2024.

Tema debat keempat kali ini meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.

Ada yang menarik dari debat keempat ini, tiga cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md masing-masing memperlihatkan gestur dan ekspresi yang berbeda-beda.

Entah itu strategi atau emosional karena terbawa arus debat, para pakar menilai gestur dan ekspresi dari masing-masing cawapres punya makna tersendiri. Berikut ulasannya sesuai nomor urut cawapres:

1. Muhaimin Iskandar

Pakar Gestur dan Mikroekspresi jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Monica Kumalasari menyampaikan bahwa Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin, memiliki pengelolaan emosi yang baik pada debat keempat yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/1).

“Di sini terlihat pengelolaan emosi Caimin yang bagus,” kata dia saat dihubungi ANTARA, Senin.

Monica menemukan Cak Imin beberapa kali “diserang” oleh pernyataan dan pertanyaan dari lawan debatnya Gibran Rakabuming Raka dari nomor urut 2, namun, ia tidak terpancing dan dapat mengatasi emosinya dengan baik.

Meski masih terlihat sangat gugup, dan justru tidak melontarkan lelucon seperti biasanya, Cak Imin dinilai lebih “cair” dibandingkan penampilan pada debat sebelumnya.

“Jadi dari 01 ini memang terlihat sekali gugup, ya, dan kita masih menantikan guyon atau lelucon khasnya Cak Imin yang tidak juga muncul, jadi memang apa adanya saja. Perubahan dari gestur dan ekspresi yang nampak adalah pengendalian emosi yang masih sama seperti dahulu, tetapi kali ini caranya untuk menjawab itu sudah menjadi lebih cair lagi,” Monica menjelaskan.

Baca Juga :  Langkah Konkret Pemkab Tuban Setarakan Penyandang Disabilitas

Cak Imin, menurut Monica, juga kerap kali melontarkan strategi pernyataan dan pertanyaan “serangan” kepada lawannya, seperti isu ijazah palsu hingga catatan Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, penyampaian “serangan” tersebut sangat baik dan tidak berdasarkan emosi.

“Cak Imin ini juga memberikan ‘serangan’ seperti ijazah palsu, kemudian catatan MK, dan sebagainya, ke 02, tetapi tidak berbeda, artinya, dalam pengendalian emosi ini tidak nampak agresivitas dan nampak ‘tidak terpengaruh’ dengan apa yang disampaikan oleh 02,” ujar Monica.

2. Gibran Rakabuming Raka

Monica menyampaikan bahwa calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kerap menampilkan gestur dan ekspresi “menyerang” saat debat keempat.

“Dari 02 kali ini berbeda dengan tampilan sebelumnya yang sudah mendapatkan sentimen positif dari masyarakat, kali ini justru menampilkan ekspresi-ekspresi menyerang yang tidak perlu,” kata Monica saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Saat debat keempat, yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1), Monica menyebut Gibran beberapa kali menyentil Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin), seperti pada saat membahas Cak Imin yang membaca catatan, hingga memperagakan gerakan pantomim saat menganggap tidak menemukan jawaban dari Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Menurut Monica, hal tersebut justru menimbulkan kesan dan sentimen negatif, bahkan menghilangkan citra santun yang dimiliki Gibran. Gestur tersebut juga disayangkan, mengingat sentimen yang terbangun dari debat cawapres perdana Gibran sudah cukup impresif dan di luar ekspektasi publik.

Baca Juga :  Dua Jabatan Eselon II Kembali Kosong

“Nah ini banyak hal-hal yang tidak perlu, dan tidak mendukung secara substansi yang disampaikan, sentimennya sangat negatif. Ini justru mengherankan karena pada penampilan debat perdananya sudah cukup baik, tetapi, kali ini justru malah menyerang (nomor urut) 1 dan 2, membuat kesantunannya hilang untuk merespon kepada yang lebih senior,” Monica menjelaskan.

3. Mahfud Md

Monica menemukan bahwa calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD sedikit hilang kendali dan emosinya memuncak pada debat keempat.

“Untuk nomor urut 3 saya mengamati bahwa kekesalannya memuncak dari skakmat yang disampaikan oleh (nomor urut) 2, membuat Pak Mahfud menjadi hilang kendali secara halus,” ujar Monica saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Monica menyebut rasa kesal terlihat saat Mahfud MD merespon “serangan” dari Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, saat membahas isu yang disebut Gibran “greenflation” atau inflasi hijau, ketika debat yang berlangsung Minggu (21/1) malam.

Pada momen itu, Monica menemukan perubahan mikro ekspresi di wajah Mahfud MD, yang ditampakkan hampir sepanjang debat, yakni ekspresi contempt, di mana salah satu ujung bibir naik ke atas.

Contempt ini merupakan ekspresi di mana yang bersangkutan menganggap bahwa lawan bicaranya itu lebih inferior. Nah, ini nampak bukan hanya untuk Gibran saja, tetapi juga merespon (nomor urut) 1 (Muhaimin Iskandar) juga seperti itu,” Monica menjelaskan.

Meski begitu, Monica mengatakan sejatinya Mahfud MD dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan baik, dan konsisten dengan rasa percaya dirinya yang luar biasa tinggi. (*)

JAKARTA – Usai debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU RI menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres, Minggu, 21 Januari 2024.

Tema debat keempat kali ini meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.

Ada yang menarik dari debat keempat ini, tiga cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md masing-masing memperlihatkan gestur dan ekspresi yang berbeda-beda.

Entah itu strategi atau emosional karena terbawa arus debat, para pakar menilai gestur dan ekspresi dari masing-masing cawapres punya makna tersendiri. Berikut ulasannya sesuai nomor urut cawapres:

1. Muhaimin Iskandar

- Advertisement -

Pakar Gestur dan Mikroekspresi jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Monica Kumalasari menyampaikan bahwa Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin, memiliki pengelolaan emosi yang baik pada debat keempat yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/1).

“Di sini terlihat pengelolaan emosi Caimin yang bagus,” kata dia saat dihubungi ANTARA, Senin.

Monica menemukan Cak Imin beberapa kali “diserang” oleh pernyataan dan pertanyaan dari lawan debatnya Gibran Rakabuming Raka dari nomor urut 2, namun, ia tidak terpancing dan dapat mengatasi emosinya dengan baik.

Meski masih terlihat sangat gugup, dan justru tidak melontarkan lelucon seperti biasanya, Cak Imin dinilai lebih “cair” dibandingkan penampilan pada debat sebelumnya.

“Jadi dari 01 ini memang terlihat sekali gugup, ya, dan kita masih menantikan guyon atau lelucon khasnya Cak Imin yang tidak juga muncul, jadi memang apa adanya saja. Perubahan dari gestur dan ekspresi yang nampak adalah pengendalian emosi yang masih sama seperti dahulu, tetapi kali ini caranya untuk menjawab itu sudah menjadi lebih cair lagi,” Monica menjelaskan.

Baca Juga :  Bupati Lindra Siapkan Pondasi Efektivitas dan Efisiensi Anggaran

Cak Imin, menurut Monica, juga kerap kali melontarkan strategi pernyataan dan pertanyaan “serangan” kepada lawannya, seperti isu ijazah palsu hingga catatan Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, penyampaian “serangan” tersebut sangat baik dan tidak berdasarkan emosi.

“Cak Imin ini juga memberikan ‘serangan’ seperti ijazah palsu, kemudian catatan MK, dan sebagainya, ke 02, tetapi tidak berbeda, artinya, dalam pengendalian emosi ini tidak nampak agresivitas dan nampak ‘tidak terpengaruh’ dengan apa yang disampaikan oleh 02,” ujar Monica.

2. Gibran Rakabuming Raka

Monica menyampaikan bahwa calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kerap menampilkan gestur dan ekspresi “menyerang” saat debat keempat.

“Dari 02 kali ini berbeda dengan tampilan sebelumnya yang sudah mendapatkan sentimen positif dari masyarakat, kali ini justru menampilkan ekspresi-ekspresi menyerang yang tidak perlu,” kata Monica saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Saat debat keempat, yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1), Monica menyebut Gibran beberapa kali menyentil Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin), seperti pada saat membahas Cak Imin yang membaca catatan, hingga memperagakan gerakan pantomim saat menganggap tidak menemukan jawaban dari Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Menurut Monica, hal tersebut justru menimbulkan kesan dan sentimen negatif, bahkan menghilangkan citra santun yang dimiliki Gibran. Gestur tersebut juga disayangkan, mengingat sentimen yang terbangun dari debat cawapres perdana Gibran sudah cukup impresif dan di luar ekspektasi publik.

Baca Juga :  Survei CNN: Elektabilitas Airlangga Hartarto Tertinggi

“Nah ini banyak hal-hal yang tidak perlu, dan tidak mendukung secara substansi yang disampaikan, sentimennya sangat negatif. Ini justru mengherankan karena pada penampilan debat perdananya sudah cukup baik, tetapi, kali ini justru malah menyerang (nomor urut) 1 dan 2, membuat kesantunannya hilang untuk merespon kepada yang lebih senior,” Monica menjelaskan.

3. Mahfud Md

Monica menemukan bahwa calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD sedikit hilang kendali dan emosinya memuncak pada debat keempat.

“Untuk nomor urut 3 saya mengamati bahwa kekesalannya memuncak dari skakmat yang disampaikan oleh (nomor urut) 2, membuat Pak Mahfud menjadi hilang kendali secara halus,” ujar Monica saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Monica menyebut rasa kesal terlihat saat Mahfud MD merespon “serangan” dari Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, saat membahas isu yang disebut Gibran “greenflation” atau inflasi hijau, ketika debat yang berlangsung Minggu (21/1) malam.

Pada momen itu, Monica menemukan perubahan mikro ekspresi di wajah Mahfud MD, yang ditampakkan hampir sepanjang debat, yakni ekspresi contempt, di mana salah satu ujung bibir naik ke atas.

Contempt ini merupakan ekspresi di mana yang bersangkutan menganggap bahwa lawan bicaranya itu lebih inferior. Nah, ini nampak bukan hanya untuk Gibran saja, tetapi juga merespon (nomor urut) 1 (Muhaimin Iskandar) juga seperti itu,” Monica menjelaskan.

Meski begitu, Monica mengatakan sejatinya Mahfud MD dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan baik, dan konsisten dengan rasa percaya dirinya yang luar biasa tinggi. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban Korane Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img